Sasono Mulyo adalah bangunan yang berada di dalam komplek Karaton Kasunanan
Surakarta dibangun pada tahun 1811 saat masa Pemerintahan ISKS Paku Buwono IV (1788- 1820), bangunan yang berarsitektur jawa dan kolonial dapat dilihat dari bentuk pendapa, terdapat juga topengan, pringgitan dalem ageng dan di sisi kanan pendapa terdapat bangunan bentuk lojen atau gaya indish yang dibangun pada masa Paku Buwono X, pada pendapa terdapat 4 Saka Guru yang berdiri untuk menyangga tumpangsari 24 saka pengarak pada atap penanggap ditopang 12 saka dan atap panitih ditopang 20 saka. dahulu bangunan ini bernama Dalem Ngabean karena dalem tersebut dibangun untuk tempat tinggal putera Paku Buwono IV yakni Pangeran Hangabei (Paku Buwono VIII 1858-1861). Bangunan ini terdiri dari bangunan pendapa, pringgitan, dalem ageng, senthong kiwa, senthong tengan, pawon, sumur dan gandhok. Penghuni yang terakhir adalah Pangeran Hangabei putera dari ISKS Paku Buwono X yang dinobatkan menjadi Paku Buwono XI (1939-1945), Pangeran Hangabei menikah dengan GKR Bendara (Putri Paku Buwono VIII) dan melahirkan putera yang bernama BRM Suryo Guritno (ISKS Paku Buwono XII, 1945-2004).  Pada 1 Desember 1965 – 30 Mei 1967 Sasono Mulyo pernah menjadi kamp untuk menampung tahanan politik. Mulai 1971 kembali ke fungsi awal sebagai tempat pendukung kegiatan keraton dalam kegiatan Kebudayaan Pernah digunakan sebagai pusat/ tempat pendidikan Akademi Seni Karawitan Indonesia dan Taman Budaya Surakarta pada tahun 1975 hingga tahun 1980.
Pada tahun 1980 hingga tahun 2000 sebagai tempat penyelenggaraan Kebudayaan (upacara pernikahan, pagelaran wayang kulit, sarasehan budaya dan upacara kematian)