Lokasi : Jl. Urip Sumoharjo, Sudiroprajan, Jebres, Surakarta
SK penetapan : SK Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Surakarta No. 646/116/1 Tahun 1997, SK Walikota Surakarta No. 646/1-R/1 Tahun 2013
Pasar Gedhe Hardjonagoro merupakan pasar tertua di Kota Surakarta. Usianya diperkirakan sejaman dengan Karaton Kasunanan Surakarta. Hal ini terkait denga konsep kosmologi Jawa yakni catur gatra tunggal. Pasar Gedhe Hardjonagoro terletak di seberang Balaikota Surakarta. Fasad pasar ini berupa jendela besar berbentuk lengkung bejumlah 9 buah pada lantai atas.
Pasar Gede Hardjonagoro terdiri dari dua bangunan. Masing-masing bangunan berorientasi ke arah Tugu Jam, terdiri dari dua lantai. Jendela terbuat dari bahan kaca yang dibingkai dengan kayu yang dicat warna abu-abu. Dibagian atas terdapat teralis motif fertikal berbentuk setengah lingkaran. Sedangkan di bawah jendela terdapat ornament berukuan 49 x 84 cm. Sementara itu di atas pintu gerbang terdapat tulisan “Pasar Gede Hardjonagoro” dari bahan besi dicat warna putih dengan latar belakang warna tembok merah bata.
Pasar Gedhe Hardjonagoro merupakan pasar terbesar di Kota Surakarta. Pasar Gedhe Hardjonagoro dibangun besar-besaran oleh arsitek Belanda Ir. Thomas Karsten pada tahun 1927 yang selesai pembangunannya pada tahun 1930. Pasar tersebut diresmikan pada tanggal 12 Januari 1930 oleh Raja Kasunanan Surakarta KGPAA Paku Buwono X.
Pasar Gedhe merupakan simbol padu kerjasama harmonis antara penggagas PB X dan Ir Herman Thomas Karsten yang sangat menghargai budaya lokal. Renovasi Pasar Gedhe tahun 1927 menjadi pasar bertingkat dua lantai pertama di Nusantara (sekarang Indonesia). Pasar Gedhe juga dipandang sebagai sebuah kawasan kota kuno Solo berkaitan dengan kawasan keraton dan kawasan Pecinan di Kampung Balong. Interaksi diperkuat dengan diangkatnya Tjan Khay Sing sebagai kepala pengelolaan Pasar Gedhe Hardjonagoro hingga anak keturunannya juga menggunakan nama Hardjonagoro.
Seiring berjalannya waktu terjadi kerusakan pada konstruksi Pasar Gedhe Hardjonagoro sehingga dilakukan pemugaran-pemugaran pada Pasar Gedhe. Tahun 1947 pasar ini dirusak oleh Bangsa Indonesia sendiri dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kemudian dilakukan pebaikan pada tahun 1948.
Pada tahun 1981 dilakukan pergantian atap sirap Pasar Gedhe. Pada tahun 1986/1987 pasar Gede direhab kembali dengan dana bantuan Inpres. Selanjutnya pada tahun 1997 ada perbaikan dari dana P3KT. Pada tahun 2000 Pasar Gedhe kembali terjadi kebakaran karena konsleting listrik yang menghabiskan hampir seluruh bagian bangunan yang sebagianbesar berbahan kayu.
Pada tahun 2001 diperbaiki lagi dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya. Tanggal 29 Desember 2001 Pasar Gedhe selesai dibangun oleh PT Rudi Persada. Bangunan pasar dengan tetap mempertahankan wajah aslinya, namun dengan fasilitas modern seperti fasilitas untuk kaum difable.
Tumbuhkan marketing Anda dan bisnis online Anda