Lodji Kadipolo adalah salah satu gedung kolonial yang terletak di kawasan Sriwedari Surakarta, nama Lodji Kadipolo diambil dari nama desa Kadipolo yang merupakan nama dari wilayah sriwedari pada jaman dulu. Lodji Kadipolo dahulunya dimiliki oleh Johanes Albertus Wilkens seorang pegawai gupermen belanda khusus untuk bahasa jawa. Lodji Kadipolo ini kemudian dibeli oleh Johannes Busselar pada 12 November 1875, kemudian Lodji Kadipolo ini dijual kembali oleh Johannes Busselar kepada Raden Mas Toemenggung Weriodiningrat pada 5 Desember 1877, dengan nomor 49. Selanjutnya Lodji tersebut tidak diketahui apakah aktif digunakan sebagai rumah tinggal hingga tahun 1913 diminta oleh pengurus Paheman Radya Pustaka yakni RMH. Djajadiningrat untuk digunakan sebagai gedung Museum Radyapustaka yang digunakan hingga saat ini.
Sejarah Paheman Radya Pustaka sendiri didirikan oleh Patih Dalem KRA.Sasradiningrat IV pada 28 Oktober 1890 pada saat itu masih berada di Panti Wibawan Kepatihan Surakarta sebagai tempat awal berkumpulnya para pecinta sastra, sejarah, seni dan budaya maka Radyapustaka berdiri menjadi lembaga ilmu pengetahuan yang juga membuat karya-karya sastra untuk sumber pengetahuan bagi masyarakat Surakarta. Paheman Radya Pustaka dalam misinya juga mengumpulkan buku-buku dan karya sastra pujangga Keraton Surakarta guna diteliti dan dikaji serta di koleksi pada perpustakaannya. Karena Paheman Radyapustaka saat itu berada di Kepatihan dimana hal tersebut menjadikan masyarakat segan untuk datang berkunjung jadi pada tanggal 1 januari 1913 Radyapustaka dipindahkan di Lodji Kadipolo komplek Sriwedari agar seluruh masyarakat Surakarta dapat dengan mudah mengunjungi dan mempelajari koleksi buku dan benda kuno milik Museum Radya Pustaka.
Museum Radya Pustaka Surakarta merupakan museum tertua di Indonesia. Museum ini memiliki berbagai macam sejarah dan dapat membantu kita membuka mata. Selain jalan-jalan melepas kepenatan, kita juga bisa menggali sejarah melalui museum ini. Dibangun pada masa pemerintahan Pakubowono IX oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV didalem kepatihan pada tanggal 28 Oktober 1890. Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pernah menjabat sebagai Patih Pakubuwono IX dan Pakubuwono X. Museum ini lalu dipindahkan ke lokasinya sekarang ini yaitu di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta, pada 1 Januari 1913. Saat itu gedung museum merupakan rumah kediaman seorang warga Belanda bernama Johannes Busselaar. Ada banyak koleksi yang terdapat di museum ini diantaranya berbagai macam patung, baju adat, wayang kulit, buku dan foto kuno, gamelan dan lainnya.
Tumbuhkan marketing Anda dan bisnis online Anda